Membangkitkan
Kembali Pabrik Ketawa
§ Siapkan Lakon ''Si Manis Jembatan Mberok''
MESKI hanya bertahan empat tahun (1980-1984),
keberadaan Srimulat Semarang menggoreskan kenangan mendalam terutama bagi
para pencinta lawak di Kota ATLAS.
Kala itu, Manthang, Indri, Nunung, Ruspentil, dan Bejo hampir
setiap malam mengisi agenda hiburan di Taman Hiburan Rakyat (THR) Tegalwareng
(sekarang TBRS).
Sejak kelompok tersebut bubar, para personel Srimulat Semarang
praktis bagai anak ayam kehilangan induknya. Bintang-bintang tamu, seperti
Bambang Panuroto, Narimo, Bambang Gentholet, Margono (Gogon), Subur, ataupun
Gendon memilih kembali ke tempat asalnya, Srimulat Surabaya dan Solo, atau
mereguk manisnya panggung hiburan di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta.
Sementara itu, pelawak lokal terpecah ke dalam kelompok-kelompok
kecil yang tak memiliki kejelasan manajemen. Manthang misalnya, memilih
bersolo karier. Namun, setelah tak sanggup nglawak sendirian, dia
bergabung dengan Ruspentil, Bejo, dan Jayeng. Demikian halnya dengan Indri,
Yana, Nunung, dan Bejo berusaha mendirikan kelompok baru bernama Selaras.
Satu dasawarsa kemudian, tepatnya 5 Februari 1994, para mantan
personel Srimulat Semarang berinisiatif ngumpulke balung pisah dengan
mendirikan Aneka Ria Semarang (ARS).
Dalam perkembangannya, wadah baru tersebut belum mampu
mengembalikan kejayaan mereka sebelumnya. Sejauh itu, ARS baru menjadi
sekadar ajang reuni.
Semangat revivalis itu menemukan momentumnya dengan keinginan
Wali Kota Semarang Sukawi Sutarip menghidupkan kembali ragam kesenian ataupun
kelompok kesenian yang pernah eksis di Semarang. Tentu saja, Srimulat
Semarang adalah satu dari sekian kelompok kesenian yang dimaksud.
Namun, mengingat lisensi brand Srimulat telah berada di
tangan pelawak Kadir, nama tersebut tidak mungkin digunakan kembali. Untuk
itu, satu-satunya jalan adalah dengan tetap menggunakan nama ARS.
Beberapa waktu lalu, ARS mengadakan pentas besar di
"tobong" lama mereka, Gedung TBRS, dengan lakon Hantu Kota Lama.
Pentas yang difasilitasi Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang itu berlangsung
sukses. Beberapa pelawak berkelas nasional ikut memberikan dukungan, antara
lain Basuki, Thukul Arwana, Marwoto, dan Gogon.
Dedengkot ARS Ruspentil berharap, Hantu Kota Lama menjadi
momentum kebangkitan kembali Srimulat Semarang. Menindaklanjuti kesuksesan
tersebut, saat ini ARS tengah menyiapkan pementasan berikutnya dengan lakon Si
Manis Jembatan Mberok (SMJM).
Menurut rencana, lakon garapan Ruspentil itu akan dipentaskan
secara spektakuler dengan panggung tiga dimensi. Jika tidak ada halangan,
SMJM akan mengambil lokasi di halaman Balai Kota Semarang pada 17 Juli
mendatang.
Selaku sutradara ditunjuk Totok Pamungkas. Sama seperti
pementasan sebelumnya, SMJM akan menghadirkan beberapa pelawak Ibu Kota.
Selain itu, sesuai dengan skenario, aparat Polwiltabes Semarang dan kesenian
barongsai juga akan dilibatkan.
DOK: SUARA MERDEKA 2004
|
Minggu, 15 Oktober 2017
Membangkitkan Kembali Pabrik Ketawa Di Kota Semarang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar