Minggu, 15 Oktober 2017

Indonesia Tertawa: Srimulat sebagai Sebuah Subkultur

Indonesia Tertawa: Srimulat sebagai Sebuah Subkultur

Indonesia Tertawa: Srimulat sebagai Sebuah Subkultur



Seorang anak bertanya kepada sang ayah: “Untuk apa nonton Srimulat. Dapat apa saya. Hanya menghabiskan waktu saja”.

Sang ayah yang berusia empat puluh tahunan secara bijak menjawabnya: “Kita ini Nak, sudah sedemikian lama tak jadi manusia, lama pula menjadi bangsa yang laknat, bahkan kita tak habis-habis berperang melawan keinginan sempit kita sendiri. Kita sudah lama tak menjadi manusia Nak, sudah lama!”

“Marilah kita mulai proses menjadi manusia itu dengan tertawa. Kita butuh Srimulat, kita butuh Srimulat yang membuat tawa kita kembali menjadikan kita sebagai manusia. Kita butuh Srimulat, Nak! Agar Indonesia ini bisa tertawa.”

Grup lawak ini muncul tahun 1950-an. Benarkah ia tak tersaingi grup lain sampai sekarang? Berakar pada kebudayaan Jawa, tapi digemari semua orang. Apa hubungan Srimulat dengan demokrasi? Miskin inovasi tapi kreatif, apa maksudnya? Buku pertama yang menyorot Srimulat secara utuh sebagai fenomena budaya Indonesia. Lengkap dengan pengakuan puluhan personil Srimulat.
 
Get A Copy

Foto dulu vs sekarang anggota Srimulat, dijamin bikin kangen era 90an Jauh sebelum ada stand up comedy, grup lawak ini dulu sangat populer di Tanah Air.



Srimulat adalah sebuah grup lawak yang legendaris di Tanah Air. Berdiri sejak tahun 1950 di Solo, lalu melebarkan sayap ke beberapa kota besar.

Pada 1990an mereka akhirnya mendapat slot di TV yang membuat nama mereka menasional. Namanya tetap menggaung hingga kini.

Para anggota yang memilih menjadi pelawak solo mampu masuk dan diterima di berbagai acara TV dewasa ini. Beberapa di antaranya masih eksis.

Beginilah penampilan dulu vs sekarang beberapa anggota Srimulat, seperti dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Selasa (31/1):



 
Christian Barata Nugroho alias Polo.


  Tri Retno Prayudati alias Nunung.

Tukul Arwana.

Kadir.

Bambang Gentolet

Toto Muryadi alias Tarsan.

Kabul Basuki / TESSY

MARGONO / GOGON

Membangkitkan Kembali Pabrik Ketawa Di Kota Semarang



Membangkitkan Kembali Pabrik Ketawa
§  Siapkan Lakon ''Si Manis Jembatan Mberok''
MESKI hanya bertahan empat tahun (1980-1984), keberadaan Srimulat Semarang menggoreskan kenangan mendalam terutama bagi para pencinta lawak di Kota ATLAS.
Kala itu, Manthang, Indri, Nunung, Ruspentil, dan Bejo hampir setiap malam mengisi agenda hiburan di Taman Hiburan Rakyat (THR) Tegalwareng (sekarang TBRS).
Sejak kelompok tersebut bubar, para personel Srimulat Semarang praktis bagai anak ayam kehilangan induknya. Bintang-bintang tamu, seperti Bambang Panuroto, Narimo, Bambang Gentholet, Margono (Gogon), Subur, ataupun Gendon memilih kembali ke tempat asalnya, Srimulat Surabaya dan Solo, atau mereguk manisnya panggung hiburan di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta.
Sementara itu, pelawak lokal terpecah ke dalam kelompok-kelompok kecil yang tak memiliki kejelasan manajemen. Manthang misalnya, memilih bersolo karier. Namun, setelah tak sanggup nglawak sendirian, dia bergabung dengan Ruspentil, Bejo, dan Jayeng. Demikian halnya dengan Indri, Yana, Nunung, dan Bejo berusaha mendirikan kelompok baru bernama Selaras.
Satu dasawarsa kemudian, tepatnya 5 Februari 1994, para mantan personel Srimulat Semarang berinisiatif ngumpulke balung pisah dengan mendirikan Aneka Ria Semarang (ARS).
Dalam perkembangannya, wadah baru tersebut belum mampu mengembalikan kejayaan mereka sebelumnya. Sejauh itu, ARS baru menjadi sekadar ajang reuni.
Semangat revivalis itu menemukan momentumnya dengan keinginan Wali Kota Semarang Sukawi Sutarip menghidupkan kembali ragam kesenian ataupun kelompok kesenian yang pernah eksis di Semarang. Tentu saja, Srimulat Semarang adalah satu dari sekian kelompok kesenian yang dimaksud.
Namun, mengingat lisensi brand Srimulat telah berada di tangan pelawak Kadir, nama tersebut tidak mungkin digunakan kembali. Untuk itu, satu-satunya jalan adalah dengan tetap menggunakan nama ARS.
Beberapa waktu lalu, ARS mengadakan pentas besar di "tobong" lama mereka, Gedung TBRS, dengan lakon Hantu Kota Lama. Pentas yang difasilitasi Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang itu berlangsung sukses. Beberapa pelawak berkelas nasional ikut memberikan dukungan, antara lain Basuki, Thukul Arwana, Marwoto, dan Gogon.
Dedengkot ARS Ruspentil berharap, Hantu Kota Lama menjadi momentum kebangkitan kembali Srimulat Semarang. Menindaklanjuti kesuksesan tersebut, saat ini ARS tengah menyiapkan pementasan berikutnya dengan lakon Si Manis Jembatan Mberok (SMJM).
Menurut rencana, lakon garapan Ruspentil itu akan dipentaskan secara spektakuler dengan panggung tiga dimensi. Jika tidak ada halangan, SMJM akan mengambil lokasi di halaman Balai Kota Semarang pada 17 Juli mendatang.
Selaku sutradara ditunjuk Totok Pamungkas. Sama seperti pementasan sebelumnya, SMJM akan menghadirkan beberapa pelawak Ibu Kota. Selain itu, sesuai dengan skenario, aparat Polwiltabes Semarang dan kesenian barongsai juga akan dilibatkan.

DOK: SUARA MERDEKA 2004

Senin, 18 Januari 2016

MY YOUTUBE : RIA CHANDRA
Pernah menjadi singer di:

singer di hotel harisman, JAMBI
singer di hotel selamat, JAMBI
singer di DD pub, JAMBI
singer di QQ pub, JAMBI

singer di hotel dipo, PADANG SUMATERA-BARAT
singer di juliet pub (band), PADANG- SUMATERA BARAT
singer di QUEEN pub (band), PADANG-SUMATERA BARAT

singer di lampion pub PEKANBARU RIAU
singer di SM pub, PEKANBARU RIAU
singer di hotel sahid, PEKANBARU RIAU
singer di hotel badarussamsi, PEKANBARU RIAU
singer di hotel engriani DURI RIAU
singer di cafe mitra pertamina, DUMAI RIAU

singer di RH cafe, BENGKULU
singer di hotel horizon, BENGKULU
singer di hotel pasir putih, BENGKULU
singer di hotel bidadari, BENGKULU

singer di hotel princess (band), PALEMBANG - SUMATERA SELATAN

singer di grand mutiara cafe, PANGKAL PINANG BANGKA-BELITUNG

singer di TOP ONE (band) Daan Mogot JAKARTA
singer di HOT PANT (band) Daan Mogot JAKARTA
singer di BANDARA, Daan Mogot JAKARTA
singer di HS, Mangga Besar JAKARTA
singer di IDOLA, Mangga Besar JAKARTA
singer di hotel TRAVEL, Mangga Besar JAKARTA

singer di rotterdam steak house, kupang NTT

singer di RH music resto BENGKULU

singer di Hotel Furaya PEKANBARU RIAU


singer di Tee Box Restauran dan japanesse Restauran Sushi Rock n: Roll
PADANG (sekarang) juni 2015 - januari 2016